Hubungan antara anemia selama kehamilan terhadap berat bayi lahir rendah" periode januari­ desember 2013 di rumah sakit "X" Surabaya

Anemia di dalam kehamilan adalah masalah yang umum di negara-negara berkembang. Anemia tidak dapat diabaikan sebab dapat memberikan dampak yang buruk terhadap ibu hamil serta bayi yang dikandung. Menurut World Health Organization (WHO) anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) <11,0 g% pada trimester I clan III dan kadar hemoglobin (Hb) <10,5 g% pada trimester II. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat korelasi dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sample dilakukan dengan cara total sampling dengan menggunakan data sekunder dari bulan Januari-Desember 2013 di BKIA Rumah Sakit St. Vincentius A. Paulo. Hasil analisis bivariat diperoleh hasil uji chi-square adalah sebesar 4,748 dan chi-square tabel sebesar 3,84 (df= l) sehingga chi-square hitung > chi-square tabel (4,748>3,84) yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak yaitu terdapat hubungan antara anemia selama kehamilan terhadap berat bayi lahir rendah (BBLR). Berdasarkan penelitian ini juga didapatkan bahwa anemia memberikan resiko terhadap BBLR sebesar 2,188 yang artinya anemia memberikan risiko dua kali lipat dengan convidens interval lower 1,064 dan upper 4,496. Thu hamil diharapkan memeriksakan kehamilannya secara teratur untuk mendeteksi dini keadaan kesehatannya dan petugas kesehatan memberikan edukasi untuk menambah pengetahuan ibu tentang BBLR